A.
PENGERTIAN
JURNALISTIK
Jurnalistik
merupakan suatu keahlian, sedangkan journalism lebih menghayati dan menjadikan
jurnalistik sebagai bagian dari hidupnya.
Menurut Mc
Dougal, Jurnalistik adalah kegiatan
menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa yang terjadi.
Jurnalistik dibangun dari sebuah kebutuhan akan informasi.
B.
PENTINGNYA
JURNALISTIK
Mengapa
jurnalistik dianggap penting ?
Jawabannya yang pertama, karena
jurnalistik memiliki beragam fungsi bagi setiap orang, antara lain :
1. Bagi
Pemilik Media (Media) yaitu mencari keuntungan serta mengembangkan/memperluas
kekuasaan.
2. Bagi
Pekerja yaitu mempengaruhi keadaan ekonomi, menjadi suatu kebanggaan, dan belajar
menyajikan berita yang baik.
3. Bagi
Masyarakat (Pengguna Media) yaitu mengembangkan pola pikir, lebih selektif
terhadap konsumsi media, mendapatkan informasi, serta tidak gaptek (gagap
teknologi).
Kedua, adanya
Jurnalistik Good News (Berita Baik) dan
Bad News (Berita Buruk). Kedua berita ini saling bertolak belakang.
Perbedaannya terletak pada kriterianya sebagai berikut :
1. Good
News, umumnya memenuhi kriteria berita sesuai Kode Etik Jurnalistik
-
Aktual/Terkini/Hangat
-
Lengkap,Adil, dan
Berimbang
-
Objektif
-
Ringkas dan Jelas
-
Bermanfaat/ Berdampak
positif
-
Mengandung Human
Interest
-
Dibangun dari data
fakta
-
Tidak lepas dari
konteks/isi dan latar belakang
-
Persuasif
2. Bad
News memiliki criteria yang merupakan kebalikan dari kriteria Good News antara
lain:
-
Berisi Kebohongan,
Provokasi, Fitnah dan Pencemaran
Nama Baik
-
Tidak memenuhi kriteria
sesuai Kode Etik Jurnalistik
-
Tidak Tuntas dalam
Pemberitaan
-
Berdampak Negatif
Ketiga,
adanya konsekuensi dari Information Society.
Ini berkaitan dengan Fungsi
Berita antara lain :
1. To
Inform (Menyampaikan Berita)
2. To
Educate (Memberi Pendidikan, Pengetahuan, Pengajaran)
3. To
Persuade (Mengajak/Mempengaruhi)
4. To
Entertain (Menjadi Hiburan)
Media
yang sehat yaitu media yang mampu mengemas 4 fungsi tersebut menjadi 1 sajian
yang menarik.
C.
PRINSIP
JURNALIS
Hal
yang harus diperhatikan seorang jurnalis untuk mendapatkan berita yaitu :
1. Objektif
(Not Self Perception) → data yang dimuat merupakan fakta, bukan hasil asumsi
atau pendapat yang tidak jalas asal-usulnya, penggalian informasi secara terus
menerus untuk mendapatkan hasil yang sebenarnya.
2. Lengkap
→ data yang dihasilkan memenuhi 5W + 1 H,
akurat dan tidak menimbulkan pertanyaan atau kesalahpahaman.
3. Jujur
(There is No Conflic of Interest) → Menyampaikan semua berita sebenarnya, tidak
ada manipulasi.
Jika prinsip jurnalis tidak dilakukan,
maka hal yang terjadi adalah :
·
Provokatif
·
Fitnah
·
Libel (Pencemaran Nama
Baik)
D.
PENILAIAN
BERITA
·
Berdasarkan Proses →
berita dinilai baik atau tidaknya dilihat saat penyusunan berita tersebut,
bagaimana berita tersebut diolah. Misalnya apakah penyusunannya sudah
berimbang.
·
Berdasarkan Konten/Isi
→ berita dinilai berdasarkan kualitas isi berita tersebut, biasanya dikaitkan
dengan Kode Etik Jurnalistik. Penilaian ini bersifat subjektif, karena
berdasarkan pendapat masing-masing jurnalis. Penilaian jurnalis itu
berbeda-beda, mereka bisa menilai suatu berita dari sudut pandang tertentu yang
berbeda-beda. Biasanya penilaian jurnalis ini dipengaruhi oleh karakter serta lingkungan
jurnalis tersebut.
Saat
ini, berita dalam pandangan modern akan bernilai jika memuat unsur sebagai
berikut :
1. Aktualitas
+ Akurat → berita terkini yang masih hangat dibicarakan yang dan disajikan
secara lengkap memenuhi 5W + 1H
2. Clarity
(Jelas) → berita lebih dikuatkan setelah adanya info yang nyata
3. Human
Interest → Berita menarik perhatian. Misal tentang Sport, Hobi, Konflik, Humor,
Ketidaklaziman, Ketegangan, Seks, Minat Pribadi, Kemajuan, Simpati, dll.
4. Kedekatan
(Proximity) → berita dipengaruhi oleh
kedekatan demografi, psikologis, dan geografis.
5. Dampak
→ berita dinilai berdasarkan dampak yang ditimbulkan setelahnya.
E.
MACAM-MACAM
MEDIA
·
Media Kiri/Media
Meinstrim (Bad News) : TV, Radio, Surat Kabar.
·
Media Kanan (Good News)
: Sosial Media, TV, Radio, Koran.
Syarat media yang baik yaitu :
-
Media harus berada di
posisi netral, misal media publik radio, penyiarannya tidak boleh memihak pada
satu narasumber.
-
Beritakan suatu hal
yang positif, jangan memberitakan bad news, yang tidak sesuai dengan
kenyataannya.
F.
JENIS-JENIS
BERITA
1. Event
Centered News → berita yang disajikan hangat dan cepat saji, berorientasi pada
satu peristiwa serta dipublikasikan apa adanya berita, sesuai dengan fakta yang
benar-benar terjadi.
2. Process
Centered News → Berita yang disajikan dengan interpretasi, adanya bubuhan atau
tambahan pada pemberitaan sebagai penyedap berita, dan data berorientasi pada
proses.
G.
BENTUK
BERITA
1. Straight
News → berita yang bersifat lugas, cepat, dan memenuhi 5W + 1 H.
2. Feature
→ berbicara tentang sesuatu yang berhubungan dengan manusia (Humanis). Misalnya
berita mengenai Profil Orang Sukses.
3. Dept
News → berita yang digali secara detail, disajikan dengan data yang valid yang
berasal dari fakta bukan rekayasa. Misalnya berita tentang pemakaian listrik
dari tahun ke tahun, kemudian disertai dengan grafik untuk menguatkannya.
4. Investigasi
→ Sebuah berita Dept News yang dibubuhi interpretasi sebagai penyedap berita
agar lebih menarik. Misal dalam berita tercantum intepretasi dari jurnalis yang
mengungkapkan pendapatnya mengenai berita tersebut.
5. Reportase
→ Berita ringan yang memenuhi 5W + 1H.
0 komentar:
Posting Komentar